Sebagian orang meyakini palmistri bisa menceritakan karakter, kesehatan, bahkan nasib seseorang melalui lipatan, bentuk, ukuran, dan garis di telapak tangan. Secara garis besar, Palmistri dibagi menjadi tiga bagian, yaitu membaca tanda-tanda melalui bentuk tangan, melalui warna dan garis-garis di telapak tangan, serta melalui pola sidik jari.
Masing-masing bagian palmistri memiliki penafsiran yang berbeda-beda. Misalnya, bentuk tangan mengindikasikan sifat dan karakteristik, warna dan garis-garis di telapak tangan mengindikasikan hal-hal yang baik dan buruk, sedangkan pola jari tangan mengindikasikan potensi seseorang.
Bakat manusia memang telah dibawa sejak kita dilahirkan ke dunia ini. Dan, bakat-bakat ini ada yang minim, dominan, atau keras. Selain itu, ada juga yang tidak tampak di dalam perilaku sehari-harinya, padahal bakat tersebut ada pada dirinya. Melalui palmistri ini, diyakini hal-hal tersebut bisa terlihat dan terbaca.
Pada setiap orang, garis tangan, sidik jari, dan tanda-tanda lain pada tangannya berbeda-beda. Hal itu berkaitan pula pada karakteristik, kesehatan, potensi, dan kejiwaan yang dimiliki atau dialami oleh setiap individu. Semua tergantung kondisi dan bakat yang dibawanya.
Namun, secara garis besarnya, garis-garis dan tanda-tanda lain pada tangan tersebut telah dipetakan, sehingga terakumulasi menjadi beberapa definitif dan penafsiran masing-masing. Misalnya, tanda garis yang melingkari ibu jari dinamakan garis kehidupan atau life line.
Apabila garis ini pendek, tidak sampai ke pergelangan tangan, tetapi jelas dan dalam, maka bisa ditafsirkan bahwa orang tersebut memiliki kehidupan yang penuh vitalitas dan mampu menjaga kesehatan. Sedangkan, apabila garisnya panjang dan jelas, bisa ditafsirkan bahwa orang tersebut memiliki kehidupan yang penuh semangat dan sehat.

